Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Arab se-Dunia (17/12), Bidang Pengembangan Bahasa Arab pada Pusat Pengembangan Bahasa Asing dan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (P2BA-BIPA) Universitas Islam Malang (UNISMA)  menyelenggarakan Seminar Internasional Bahasa Arab dengan tema “Peran Munadzarah dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Arab bagi Penutur Asing”.

Seminar yang diselenggarakan secara online melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui Channel YouTube Humas UNISMA tersebut dihadiri oleh ±450 peserta yang terdiri dari: pelajar, mahasiswa, guru dan juga dosen, baik yang datang dari institusi pendidikan dalam negeri maupun luar negeri.

Tampil sebagai Nara Sumber Pertama pada seminar tersebut, H. Muhammad Afifullah Rifa’i, B.Sh., M.Ed., Ph.D, Dosen Prodi Bahasa Arab sekaligus Ketua Bidang Pengembangan Bahasa Arab P2BA-BIPA UNISMA dan Nara Sumber Kedua, Dr. Muhammad Zubaidy, Direktur Markaz Munadzarah KAMO Qatar dan juga Pelatih Tim Debat Bahasa Arab di Malaysia dan Australia.

Dalam sambutannya, Prof. Drs. Junaidi Mistar, Ph.D selaku Wakil Rektor I UNISMA menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada P2BA yang telah sukses menggelar Seminar Internasional Bahasa Arab berkolaborasi dengan Takallam Institute, Pare-Kediri. Beliau berharap P2BA dapat terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Bahasa Arab di lingkungan UNISMA guna membekali dan mengembangkan kemampuan bahasa Arab bagi para mahasiswanya.

Pada pelaksanaan seminar tersebut, Pembicara Pertama menyampaikan bahwa Munadzarah (debat) sebagai salah satu seni berbahasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan 4 (empat) keterampilan berbahasa, yaitu: membaca, mendengar, menulis dan berbicara serta keterampilan berfikir dan beragumentasi. Ungkapnya, jika seseorang menguasai beberapa keterampilan tersebut ditambah dengan penguasaan grammar yang baik, maka dia akan dapat menjadi seseorang debater yang handal. Selain itu, Pembicara juga mengingatkan pentingnya mematuhi aturan dan memperhatikan poin-poin yang menjadi dasar penilaian para juri dalam perlombaan.

Di sisi lain, Pembicara Kedua mengingatkan pentingnya melatih keempat keterampilan tersebut secara berkelanjutan, memiliki strategi dan kesiapan fisik serta mental yang prima. Sehingga dengan demikian, seorang debater akan lebih percaya diri pada saat tampil dalam forum-forum maupun perlombaan debat.

Similar Posts
Latest Posts from LPBA Universitas Islam Malang